PEMANFAATAN CANGKANG SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN PEREKAT TEPUNG KANJI
Abstract
Abstrak
Briket merupakan energi alternatif pengganti bahan bakar yang dihasilkan dari bahan-bahan organik atau biomasa yang kurang termanfaatkan. Beberapa jenis limbah biomasa memiliki potensi yang cukup besar seperti limbah cangkang sawit, sekam padi, jerami, ampas tebu. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah cangkang sawit agar menjadi barang yang bernilai ekonomis dengan parameter pengujian meliputi analisis kadar air, kadar abu dan nilai kalor. Pembuatan briket ini berbahan baku dari cangkang sawit yang dimulai dari proses pengarangan kemudian ditumbuk dan disaring dengan ukuran ayakan 50 mesh, kemudian dicampur dengan perekat dan dicetak lalu dioven selama 3 jam. Adapun perekat yang digunakan adalah tepung kanji dengan variasi perekat masing-masing 10%, 15%, dan 20%. Hasil penelitian menunjukan bahwa beberapa briket sudah memenuhi SNI No.1/6235/2000 briket arang. Hasil terbaik diperoleh pada variasi perekat 10%, menunjukan kadar air 6,4%, kadar abu 6,9% dan nilai kalor 6.802,56 cal/gr. Melihat dari hasil penelitian ini bahwa cangkang sawit dapat dijadikan salah satu bahan baku alternatif dalam pembuatan briket.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agung Setiawan, dkk. Pengaruh Komposisi Pembuatan Biobriket Dari Campuran Kulit Kacang dan Serbuk Gergajian Terhadap Nilai Pembakaran. Jurnal Teknik Kimia, No. 2, Vol. 18 (April 2012).
Goenadi, D. H, Wayan, R. S. Isroi. 2005. Pemanfaatan Produk Samping Kelapa Sawit Sebagai Sumber Energi Alternatif Terbarukan. Yayasan John Hi-Tech Idetama. Jakarta.
Haryono. 2020. Pengaruh Suhu Karbonisasi Terhadap Kualitas Briket Dari Tongkol Jagung dengan Limbah Plastik Polietilen Terephtalat sebagai Bahan Pengikat. Bandung. Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Padjadjaran.
Hendra, D. dan Winarni, I. 2003. Sifat Fisik dan Kimia Briket Arang Campuran Limbah Kayu Gergajian dan Sabetan Kayu. Jurnal Penelitian Hasil Hutan.
Hutasoit, Aripin. 2012. Briket Arang dari Pelepah Salak. [Skripsi]. Padang: Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Andalas.
Irfan, dkk. 2016. Co-Production Of Biochar, Bio-Oil and Syngas From Halophyte Grass Under Three Different Pyrolysis Temperatur. Bioresource Technology.
Iwan. 2000. Identifikasi Sifat Fisik dan Kimia Briket Arang dari Sabut Kelapa (Cocos Nucifera L). Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Pane, J.P., Erwin, J dan Netti, H. 2015. Pengaruh Konsentrasi Perekat Tepung Tapioka dan Penambahan Kapur dalam Pembuatan Briket Arang Berbahan Baku Pelepah Aren. Jurnal Teknik Kimia, USU.
Santosa. Misliani dan Anugrah, S. P. 2010. Studi Variasi Komposisi Bahan Penyusun Briket Dari Kotoran Sapi dan Limbah Pertanian. Laporan Penelitian. Jurusan Tekni Pertanian. Fakulas Teknologi Pertanian. Universitas Andalas Kampus Limau Manis. Padang.
Sutiyono. 2010. Pembuatan Briket Arang dengan Bahan Pengikat Tetes Tebu dan Tapioka. Surabaya: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Jurnal Kimia dan Teknologi ISSN 0216-163.
Triono, A. (2006). Karakteristik Briket Arang dari Campuran Serbuk Gergajian
Kayu Afrika. Institut Pertanian Bogor: Fakultas Kehutanan.
Widarto, L., dan Suryanta, 1995. Membuat Bioarang dari Kotoran Lembu. Cetakan ke-6. Kanisius. Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.29103/cejs.v3i3.8920
Article Metrics
Abstract Views : 263 timesPDF Downloaded : 6 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Vebry Ade Vrans, Syamsul Bahri, Masrullita Masrullita, Novi Sylvia, Rizka Nurlaila
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) , Jalan Batam No 02 Universitas Malikussaleh Kampus Bukit Indah. lumbung138
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.