Bersih-Bersih Telinga (BBT) dan Penyuluhan Menjaga Kesehatan Telinga di Sekolah Luar Biasa Aneuk Nanggroe, Lhokseumawe

Authors

  • Indra Zachreini Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh Lhokseumawe/ RSUD Cut Meutia Aceh Utara
  • Fahrizal Fahrizal Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh Lhokseumawe/ RSUD Cut Meutia Aceh Utara
  • Baluqia Iskandar Putri Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh Lhokseumawe/ RSUD Cut Meutia Aceh Utara

DOI:

https://doi.org/10.29103/auxilium.v1i1.12612

Keywords:

gangguan pendengaran anak, pencegahan, kesehatan telinga

Abstract

Gangguan pendengaran pada anak merupakan kasus yang semakin sering ditemukan di masyarakat. Data World Health Organization (WHO) mencatat gangguan pendengaran merupakan penyebab tertinggi keempat untuk kecacatan secara global. Gangguan pendengaran terdiri atas gangguan pendengaran kongenital dan didapat. Lebih dari 50% anak-anak dengan gangguan pendengaran disebabkan oleh genetik. Jenis gangguan pendengaran terdiri dari tuli konduktif, sensorineural dan campuran. Kondisi gangguan pendengaran ditatalaksana secara berbeda tergantung pada penyebab, jenis gangguan pendengaran dan derajat gangguan pendengaran. Kehilangan pendengaran memiliki dampak negatif pada anak-anak terkait kemampuan bahasa, bicara, sekolah, fungsi sosial, kapasitas kognitif, serta kualitas hidup. Pencegahan gangguan pendengaran merupakan hal yang sangat penting. Upaya menjaga kesehatan pendengaran dapat dilakukan dengan deteksi dini adanya gangguan pendengaran, menghindari kebisingan, pola hidup bersih dan sehat yang baik, memperhatikan kebersihan liang telinga, tidak minum obat ototoksik dalam jangka panjang tanpa konsultasi dengan dokter. Kegiatan pengabdian ini terdiri dari tiga sesi yaitu penyuluhan, sesi tanya jawab atau diskusi dan bersih-bersih telinga. Penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah mengenai cara menjaga kesehatan telinga dan dampak dari telinga yang tidak sehat. Kegiatan pengabdian ini mampu meningkatkan pemahaman peserta mengenai cara menjaga kesehatan telinga sehingga diharapkan para peserta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

References

Anastasiadou S, Alkhalili Y. Hearing Loss. (2023). StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542323/

Dhingra PL, Dhingra S. Dhingra D. (2014). Disorders of Middle Ear, In: Disease of Ear, Nose, and Throat and Head and Neck Surgery. India: Elsevier

Kwon C, Lee HY, Kim MG, Boo SH, Yeo SG. (2013). Allergic Disesas in Children with Otitis Media with Effusion. International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology, 77(2), p 158-161. Available from: https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0165587612005496?via%3Dihub

Mutar RE, Aldoori NM. (2022) Causes of hearing loss and deafness among children under five years of age. International Journal of Health Sciences, 6(S8, 897-907. Available from: https://sciencescholar.us/journal/index.php/ijhs/article/view/9860

World Health Organization. 2021. Deafness and Hearing Loss. From https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/deafness-and-hearingloss.

Downloads

Published

2023-08-23