FENOMENA BUDAYA MASYARAKAT ACEH TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Abstract
Breastfeeding to infants have a positive impact on their health. But not all women understand the importance of breastfeeding for babies. Various aspects affect, including the cultural factors that are still so dominant among the people of Aceh. This research was conducted with a phenomenological qualitative approach in Aceh Province to examine the cultural phenomenon of the decision to breastfeed. The results showed that the cultural aspect influenced the mother's decision to breastfeed babies exclusively. Understanding mothers and those around them and the lack of information and education from local health workers to educate from pregnancy to postpartum is the dominant factor for breastfeeding mothers not to breastfeed exclusively. Besides giving formula milk, other foods such as bananas and filtered porridge are given before entering the MPASI period, which should be at the age of 6 (six) months. Therefore, it is necessary to continue socialization and complete so that public knowledge increases according to the expectations of the government, which has strived and launched programs related to exclusive breastfeeding by paying attention to points that the community has not fully understood.
Abstrak: Pemberian ASI pada bayi memberikan dampak positif bagi kesehatannya. Namun tidak semua wanita memahami pentingnya ASI bagi bayi. Berbagai aspek mempengaruhi, termasuk faktor budaya yang masih begitu dominan di kalangan masyarakat Aceh. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif fenomenologi di Provinsi Aceh untuk mengkaji fenomena budaya keputusan menyusui. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek budaya mempengaruhi keputusan ibu untuk menyusui bayi secara eksklusif. Pemahaman ibu dan orang di sekitarnya serta kurangnya informasi dan edukasi dari petugas kesehatan setempat untuk mengedukasi sejak hamil (antenatal) hingga nifas (pasca melahirkan) menjadi faktor dominan ibu menyusui untuk tidak memberikan ASI eksklusif. Selain pemberian susu formula, makanan lain seperti pisang dan bubur saring diberikan sebelum memasuki masa MPASI yang seharusnya pada usia 6 (enam) bulan. Oleh karena itu perlu terus dilakukan sosialisasi dan lengkap agar pengetahuan masyarakat meningkat sesuai harapan pemerintah yang telah mengupayakan dan mencanangkan program-program terkait ASI eksklusif dengan memperhatikan poin-poin yang belum sepenuhnya dipahami masyarakat.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amiruddin, R dan Rostia. 2006. Promosi Susu Formula Menghambat Pemberian ASI Eksklusif pada bayi 6-11 Bulan di Kelurahan Pa’baeng-Baeng Makassar Tahun 2006 Bagian Epidemiolog FKM Company.
Creswell, J. (2015). Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Depkes RI, 2005. Manajemen Laktasi; Buku Panduan Bagi Bidan dan Petugas Kesehatan di Puskesmas. Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta: Depkes RI.
Kearney, M. H. 1991. Breastfeeding and employment, Journal Obstetric Ginecologic.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2021. Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia Tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/ Kota Tahun 2021. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Lexy J, Moleong, 1994, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mandasari, Zayanti. 2018. Hak Menyusui Bagi Ibu Bekerja Kalimantan Selatan, Diakses pada 10 Februari 2022 dari situs: https://www.ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--hak-menyusui-bagi-ibu-yang-bekerja.
Marjan, Tuti. 2018. Pengobatan Tradisional Madeung dan Sale Pada Ibu Masa Nifas Dalam Masyarakat Aceh, Prosiding Seminar Nasional Biotik.
Miles, M. B., dan Huberman, A. M. 1994. Qualitative Data Analysis. California: Sage Publications.
Suradi, R. 2004. Manajemen Laktasi. Jakarta: Perkumpulan Perinatologi Indonesia.
Taufiqqurahman. dkk. 2015. Pengaruh Pendampingan pada Ibu Menyusui Terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan dalam Pemberian ASI Eksklusif dan Status Gizi Balita di Wilayah Dasan Agung Kecamatan Selaparang Kota Mataram.
Utami, Roesli, 2010. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarat: PT Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara.
DOI: https://doi.org/10.29103/aaj.v6i1.6711
Article Metrics
Abstract Views : 358 timesPDF Downloaded : 29 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Cut Andyna
INDEXED BY:
Redaksi Aceh Anthropological Journal (AAJ): Gedung Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh. Kampus Bukit Indah Jln. Sumatera No.8, Kec. Muara Satu Kota Lhokseumawe, Prov. Aceh, Indonesia. eMail: aaj.antro@unimal.ac.id
All publication by Aceh Anthropological Journal (AAJ) are licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional