AKTUALISASI STATUS SOSIAL MELALUI UPACARA ADAT MASYARAKAT BATAK TOBA DI KAWASAN DANAU TOBA
Abstract
This paper aims to see the extent to which the provision of food and drink in the traditional ceremonies of the Batak Toba people is a means of actualizing social status. This study uses qualitative methods with data collection techniques of observation, interviews, document studies and focus group discussions (FGD). The results show that there is a relationship between culture and social status, where traditional ceremonies are the arena for the Toba Batak community to actualize social status. Actualization of social status is carried out through efforts to give gifts in the form of giving and receiving food and drinks in various traditional ceremonies among relatives. In principle, the provision of food and drink is only given in a perfunctory manner, in accordance with the rules or habits that have been carried out by the ancestors or previous parents, but now there has been a change. Ironically, the change is not because of important situations and needs, but because of self-actualization efforts to show family identity or someone who is in a high social class.
Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pemberian makanan dan minuman dalam upacara adat masyarakat Batak Toba menjadi sarana aktualisasi status sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, studi dokumen dan focus group discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat relasi antara budaya dan status sosial, dimana upacara adat menjadi arena masyarakat Batak Toba untuk mengaktualisasikan status sosial. Aktualisasi status sosial dilakukan melalui usaha-usaha memberikan hadiah yang berupa pemberian dan penerimaan makanan dan minuman dalam berbagai upacara adat di antara unsur kerabat. Pemberian makanan dan minuman pada prinsipnya hanya diberikan ala kadarnya, sesuai dengan aturan atau kebiasaan yang telah dijalankan oleh leluhur atau orang tua terdahulu, namun kini telah terjadi perubahan. Ironisnya perubahan tersebut bukan karena situasi dan kebutuhan yang penting, namun karena adanya upaya mengaktualisasikan diri untuk menunjukkan identitas keluarga atau seseorang yang berada pada kelas sosial yang tinggi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arsita, A. 2017. “Simulakra Baudrillard dalam Multidimensi Posmodernisme: Kajian Fotografi Makanan dalam Media Sosial Instagram”. Jurnal Rekam, Vol.13, No.2.
Astono, Gerardus Anjar Dwi dan Ignatius Ario Soembogo. 2005. Kebudayaan sebagai Perilaku, dalam Buku Teori-Teori Kebudayaan, Editor Mudji Sutrisno & Hendar Putranto. Yogyakarta: Kanisus.
Chaney, D. 1996. Lifestyle : Sebuah Pengantar Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra.
Dillistone, F.W. 2002. Daya Kekuatan Simbol (judul asli: The Power of Symbol), diterjemahkan oleh A. Widyamartaya. Yogyakarta: Kanisius.
Featherstone, M. 1992. Consumer Culture and Postmodernism. London: Sage Publication
Firmando, Harisan Boni. 2018. Perubahan Sosial Dalam Upacara Adat Kematian Pada Etnis Batak Toba Di Kota Medan. Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Firmando, Harisan Boni. 2020. “Kearifan Lokal Minuman Tradisional Tuak Dalam Merajut Harmoni Sosial Di Tapanuli Bahagian Utara”. Aceh Anthropological Journal, Vol. 4, No.2.
Firmando, Harisan Boni. 2020. “Perubahan Sosial Dalam Upacara Adat Kematian Pada Etnis Batak Toba Di Tapanuli Utara (Analisis Sosiologis)”. Jurnal Sosial Budaya, Vol.17, No.2.
Gultom, Rajamarpodang. 1992. Dalihan Na Tolu Nilai Budaya Suku Batak. Medan: Armanda.
Harahap, Desniati. 2016. “Implikasi Sistem Kekerabatan Dalihan Na Tolu (Studi Pada Keluarga Urban Muslim Batak Angkola di Yogyakarta)”. Jurnal Religi: Jurnal Studi Agama-agama, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Vol. 12, No. 1.
Huda, Mh. Nurul. 2005. Budaya sebagai Teks, Narasi dan Hermeneutik dalam Buku Teori-Teori Kebudayaan, Editor Mudji Sutrisno & Hendar Putranto. Yogyakarta: Kanisus.
Jamaludin, Adon Nasrulah. 2015. Sosiologi Perdesaan. Bandung: CV. PustakaPedia.
Johnson, Doyle Paul. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: Gramedia.
Kalangie, Nico, SS. 1996. Kebudayaan. Jakarta: Devisi dari Kesain Blang.
Lechte, J. 2001. 50 Filsuf Kontemporer. Yogyakarta: Kanisius.
Murti, A. 2005. Perbandingan Konsep Consumer Society dalam Pemikiran Jean Baudrillard dan Herbert Marcuse. Depok: Universitas Indonesia.
Pawanti, M. H. 2013. Masyarakat Konsumeris Menurut Konsep Pemikiran Jean Baudrillard. Depok: Universitas Indonesia.
Ritzer, George. 2001. Sosiologi Ilmu Berparadigma Ganda. Jakarta: PT Rajawali Press.
Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2011. Pemikiran Tentang Batak: Setelah 150 Tahun Agama Kristen di Sumatera Utara. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Sinaga, Richard. 2013. Meninggal Adat Dalihan Natolu. Jakarta: Dian Utama dan Kerabat (Kerukunan Masyarakat Batak).
Sitompul, AA. 2000. Manusia dan Budaya: Teologi Antropologi. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Suyatno, Bagong. 2013. Sosiologi Ekonomi: Kapitalisme dan Konsumsi di Era Masyarakat Post-Modernisme. Jakarta: Kencana.
DOI: https://doi.org/10.29103/aaj.v6i1.5721
Article Metrics
Abstract Views : 359 timesPDF Downloaded : 10 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Harisan Boni Firmando
INDEXED BY:
Redaksi Aceh Anthropological Journal (AAJ): Gedung Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh. Kampus Bukit Indah Jln. Sumatera No.8, Kec. Muara Satu Kota Lhokseumawe, Prov. Aceh, Indonesia. eMail: aaj.antro@unimal.ac.id
All publication by Aceh Anthropological Journal (AAJ) are licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional