Senjata Kurambik Sebagai Atribut dalam Silat pada Sasaran Silek Tuo Siunyuik Marapi, Nagari Sungai Pua
Abstract
The kurambik weapon is an original Minangkabau handheld weapon, curved in shape on the blade and has a hollow handle and is used as a secret weapon in silat. The use and inheritance of kurambik weapons in West Sumatra is not much and not just anyone can use this weapon. Kurambik weapons are usually associated with the silek harimau genre in Minangkabau. However, data was obtained that there are also silek tuo genre that use and inherit kurambik weapons. The sasaran Silek Tuo Siunyuik Marapi in Sungai Pua Nagari, Agam Regency is an silek tuo genre that was found to use and pass on kurambik weapons and make them an attribute in silat. This study aims to describe what is the reason for using kurambik weapons and explain how the fighter's knowledge of kurambik weapons in the sasaran Silek Tuo Siunyuik Marapi in Nagari Sungai Pua. This qualitative research uses descriptive analysis with observation, interview, literature study, and documentation methods. Informants were selected purposively, consisting of actors and observers of kurambik weapons. The results showed that there are two reasons for the use of kurambik weapons in the sasaran Silek Tuo Siunyuik Marapi. The first reason is because the kurambik weapon is a legacy and the second reason is because the kurambik weapon is an identity. The fighter's knowledge of the form, function, value and use of kurambik weapons is knowledge or understanding gained while learning to use kurambik at sasaran Silek Tuo Siunyuik Marapi. This knowledge is certainly connected to their behavior towards the kurambik weapon, one of which is shown through how carefully they use this weapon when practicing.
Abstrak: Senjata kurambik merupakan suatu senjata genggam asli Minangkabau, berbentuk melengkung pada bilahnya dan memiliki gagang yang berlubang dan digunakan sebagai senjata rahasia dalam silat. Penggunaan dan pewarisan senjata kurambik di Sumatera Barat tidaklah banyak dan tidak sembarang orang pula yang bisa menggunakan senjata ini. Senjata kurambik biasanya selalu dikaitkan dengan aliran silat harimau di Minangkabau. Hanya saja, didapatkan data bahwa ada pula aliran silek tuo yang menggunakan dan mewariskan senjata kurambik. Sasaran Silek Tuo Siunyuik Marapi yang berada di Nagari Sungai Pua, Kabupaten Agam yang beraliran silek tuo yang ditemukan menggunakan dan mewariskan senjata kurambik dan menjadikannya atribut dalam silat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang menjadi alasan penggunaan senjata kurambik serta menjelaskan bagaimana pengetahuan pesilat tentang senjata kurambik pada sasaran Silek Tuo Siunyuik Marapi di Nagari Sungai Pua. Penelitian kualitatif ini menggunakan analisis deskriptif dengan metode observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Informan dipilih secara sengaja, terdiri dari pelaku dan pengamat senjata kurambik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua hal yang menjadi alasan penggunaan senjata kurambik pada sasaran Silek Tuo Siunyuik Marapi. Alasan pertama adalah karena senjata kurambik sebagai warisan dan alasan kedua yaitu karena senjata kurambik sebagai identitas. Pengetahuan pesilat terhadap bentuk, fungsi, nilai dan cara penggunaan senjata kurambik merupakan pengetahuan atau pemahaman yang didapatkan selama belajar menggunakan kurambik di sasaran Silek Tuo Siunyuik Marapi. Pengetahuan ini tentunya terhubung pada perilaku mereka terhadap senjata kurambik, salah satunya ditunjukkan melalui bagaimana mereka begitu hati-hati menggunakan senjata ini ketika berlatih.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Afrizal. (2014). Metode penelitian kualitatif: Sebuah upaya mendukung penggunaan penelitian kualitatif dalam berbagai disiplin ilmu. PT RajaGrafindo Persada.
Afrizal, M. A. (2015). Metode Penelitian Kualitatif Sebagai Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta: Rajawali Press.
Burahman, P. H., & Pebriyeni, E. (2023). Motion Graphics Kurambik Sungai Pua Khas Minangkabau. JURNAL GRAFITY, 1(1), 13–19.
Clifford, G. (1992). Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.
Creswell, J. W. (2018). Mendesain dan melaksanakan mixed methods research. In A. L. Lazuardi (Trans.), Pustaka Pelajar (ed. 2). Pustaka Pelajar.
Draeger, D. F. (2012). Weapons & Fighting Arts of Indonesia. Tuttle Publishing.
Febrianto, A. (2016). Antropologi Ekologi: Suatu Pengantar. Prenada Media.
Fernando, F. (2013). Perancangan buku senjata kurambik khas Minangkabau Sumatera Barat. DeKaVe, 3(6), 18–19.
Indonesia, T. R. K. B. B. (2018). Kamus besar bahasa Indonesia.
Muhtar, T. (2020). Pencak silat. UPI Sumedang Press.
Suparlan, P. (2005). Suku Bangsa dan Hubungan Antar Suku Bangsa.
Suwarno, S., Saddhono, K., & Wardani, N. E. (2018). Sejarah, unsur kebudayaan, dan nilai pendidikan karakter dalam Legenda Sungai Naga. Retorika: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 11(2), 194–203.
Wati, I. (2022). Senjata Tradisional Mekhemu Sebagai Identitas Suku Alas. UIN Ar-Raniry.
DOI: https://doi.org/10.29103/aaj.v8i2.18407
Article Metrics
Abstract Views : 24 timesPDF Downloaded : 1 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Nadila Ravika, Yunarti Yunarti, Zainal Arifin
INDEXED BY:
Redaksi Aceh Anthropological Journal (AAJ): Gedung Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh. Kampus Bukit Indah Jln. Sumatera No.8, Kec. Muara Satu Kota Lhokseumawe, Prov. Aceh, Indonesia. eMail: aaj.antro@unimal.ac.id
All publication by Aceh Anthropological Journal (AAJ) are licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional