Penyuluhan Kesiapan, Edukasi dan Pendampingan Praktek Cuci Tangan Pakai Sabun pada Siswa SDN 10 Lhokseumawe
DOI:
https://doi.org/10.29103/auxilium.v2i2.18214Keywords:
phbs, cuci tangan, WHOAbstract
Cuci tangan merupakan satu hal yang paling sederhana yang dapat kita lakukan sebagai upaya pencegahan penularan infeksi/ penyakit. Seperti kita ketahui bersama, kuman penyakit ada dimana-mana, tidak hanya di benda/ tempat yang tampak kotor, namun juga di benda/ tempat yang kita lihat bersih. Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi dan contoh kepada siswa tentang bagaimana penting cuci tangan yang benar dibawah air mengalir dan menggunakan sabun menurut standar WHO sebelum kegiatan sekolah dimulai dan menyediakaan sarana PHBS. Metode yang digunakan ialah melakukan survei awal untuk melihat kondisi di lapangan untuk melihat permasalahan yang dihadapi dilokasi dan tahap pelaksanaan kegiatan pengabdian dengan pendekatan edukasi dan praktek tentang (PHBS) dengan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun dan tahap evaluasi hasil yang telah dicapai oleh siswa. Hasil yang didapatkan diantaranya sebagian besar siswa SDN 10 Kota Lhokseumawe mengetahui cara mencuci tangan, namun tidak secara benar hal ini dapat dilihat perbedaan dari hasil jumlah pertanyaan pretest dan post test pengetahuan PHBS. Kesimpulan kegiatan pengabdian ini terdapat perbedaan antara pengetahuan responden penyuluhan PHBS tentang praktek cuci tangan sebelum penyuluhan dengan pengetahuan responden tentang punyuluhan PHBS tentang praktek cuci tangan setelah penyuluhan.
References
Arthini, N. (2019) ˜Keterampilan Menyikat Gigi Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung, Politeknik Kesehatan Denpasar, 53(9), pp. 1689-1699. Available at: http://repository.poltekkesdenpasar. ac.id/1861/.
Astri, Yusfar. Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat tentang Infeksi Nosokomial dengan Perilaku Cuci Tangan di Rumah Sakit. Heal J. 2017;V(2):11-6
Curtis, Kanki,B., Cousens,S., Diallo,I., Kpozehouen,A., Sangare,M.& Nikiema,M. 2001.
Evidence of behaviour change following a hygiene promotion programme in Burkina Faso Valerie. Bulletin of the World Health Organization. 79 (6):518-527
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga. Dinkes Jawa Tengah. (2010). Pedoman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Institusi.
Fitri M.H.&Mardiana .2011. Pelatihan Terhadap Keterampilan Kader Posyandu. Jurnal Kemas.7 (1):22-27
Handayani, D., Hadi, D. R., Isbaniah, F., Burhan, E., & Agustin, H. (2020). Penyakit Virus Corona 2019. Jurnal Respirologi Indonesia, 40(2), 120-130.
Idhayani, N., & Fatmawati, D. (2018). Analisis pembiasaan perilaku hidup sehat pada anak kelompok b TK Harapan Pertiwi Desa Anggalomoare Kecamatan Anggalomoare. Jurnal Smart Paud, 1(1), 16.
Kementerian Kesehatan RI. (2014). Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun. In Pusdatin Kemenkes RI (p. 8).
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Perkembagan Kasus Covid-19 Kumulatif Di Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. http://pusatkrisis.kemkes.go.id/infografis covid-19-indonesia-16-juli-2020-
Nurhajati N. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Masyarakat Desa Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK) LP2M Unhas, Vol X, X 20XX 9 Samir dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat. Jurnal Publiciana. 2015;8(1):107-26.
Safitri, H. I., & Harun. (2020). Membiasakan Pola Hidup Sehat dan Bersih pada Anak Usia Abstrak. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 385-94. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.542
Yudistira A, Rizal AAF, Muhammadiyah U, Timur K. Kualitas Mencuci Tangan Perawat dengan Angka Kejadian Infeksi Nosokomial
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication and this work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
All articles in this journal may be disseminated by listing valid sources and the title of the article should not be omitted. The content of the article is liable to the author.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
In the dissemination of articles by the author must declare the Auxilium (Jurnal Pengabdian Kesehatan) as the first party to publish the article.