Pemberdayaan Desa Binaan dengan Melaksanakan Senam Prolanis Bagi Lansia Guna Pencegahan Penyakit Kronis
DOI:
https://doi.org/10.29103/auxilium.v2i2.13313Keywords:
lansia, prolanis, senam sehat, penyakit degeneratifAbstract
Penyakit kronis merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan, yang berlangsung lama yang dapat menyebabkan kematian. Prevalensi global dari penyakit kronis diproyeksikan akan terus meningkat selama beberapa decade mendatang. Oleh karena itu diperlukan penyuluhan tentang manajemen penyakit kronis sebagai langkah preventif terjadinya penyakit ginjal kronik. Salah satu program pemerintah untuk menurunkan angka kesakitan pada lansia guna mencegah progresifitas penyakit kronis adalah Prolanis atau Program Pengelolaan Penyakit Kronis merupakan program dari pemerintah yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup para penderita penyakit kronis dan merupakan kegiatan terintegrasi yang membutuhkan kerja sama solid guna peningkatan taraf hidup kesehatan lansia. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat desa Uteunkot terkait pentingnya menjaga kesehatan para lansia, membentuk kader guna memantau perilaku hidup sehat para lansia dan melaksanakan program rutin senam prolanis dan sosialisasi kepada masyarakat dalam mengurangi angka kesakitan lansia dengan membuat program bulanan secara rutin agar melaksanakan pemenatauan kesehatan lansia dan program senam lansia (prolanis). Pengaruh dan dampak setelah dilakukan pengabdian adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat desa Uteunkot terhadap pentingnya kesehatan lansia, meningkatnya kesadaran dan kemauan lansia untuk melaksanakan program pemerintah dengan senam lansia (senam prolanis) guna pencegahan penyakit kronik. Diukur menggunakan kuesioner dan terbentuknya program kegiatan prolanis di desa uteunkot yang dilaksanakan setiap bulannya dan menjadi kegiatan rutin bagi lansia. Diukur dengan terbentuknya kader senam prolanisReferences
Kesehatan K. Profil Kesehatan Aceh Tahun 2021. Kementrian Kesehat Indones. 2022;
Rosdiana E, Elizar. Hubungan Obesitas Asupan Makanan Sumber Natrium Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Hipertensi Pada Remaja Di Uptd Puskesmas Muara Batu Kabupaten Aceh Utara Tahun 2022. J Healthc Technol Med. 2022;8(2):684-93.
Organization WH. The Top 10 Causes of Death. Geneva. 2018;
Kesehatan B. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan. BPJS Kesehat. 2014;Jakarta.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Badan Penelit dan Pengemb Kesehat Kementeri RI tahun 2018. 2018;
Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2017. Kementrian Kesehat RI. 2018;Jakarta
Kementerian Kesehatan RI. Hipertensi Si Pembunuh Senyap. Kementrian Kesehat RI. 2019;
Sawitri H, Maulina F, Yuziani. Duration Of Hypertension And Quality Of Life Of People With Hypertension In Aceh, Indonesia. In: Micohedmed. Lhokseumawe: Universitas Malikussaleh; 2022. p. 185-92.
Kesehatan B. Panduan praktis PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis). BPJS Kesehat. 2014;
Kinasih GP AR and MF. Sosiodemografi Dengan Kepatuhan Peserta Prolanis Di Puskesmas Kedaton Bandar Lampung. J Ilm Kesehat Sandi Husada. 2020;12 (No. 2).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication and this work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
All articles in this journal may be disseminated by listing valid sources and the title of the article should not be omitted. The content of the article is liable to the author.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
In the dissemination of articles by the author must declare the Auxilium (Jurnal Pengabdian Kesehatan) as the first party to publish the article.